Umumnya
petani membudidayakan bawang merah menggunakan umbi sebagai bibit.
Produktivitas bawang merah saat ini berkisar antara 10-15 ton/ha. Teknologi
budidaya bawang merah menggunakan biji (TSS: True Shalloty Seed) yang dipadukan
dengan teknologi budidaya seperti penggunaan mulsa, pengelolaan hama terpadu,
pemupukan berimbang dan lainnya mampu
menghasilkan produktivitas hingga dua kali lipat. Budidaya bawang merah asal biji memiliki
banyak keuntungan diantaranya bebas dari penyakit dan virus; kebutuhan benih
lebih sedikit (2-3 kg/ha ) dibandingkan dengan benih umbi (± 1-1,2 ton/ha ),
pengangkutan penyimpanan benih biji
lebih mudah dan tahan lama. Selain keunggulan tersebut budidaya bawang
merah asal biji juga masih terdapat kendala seperti masih sulitnya mendapatkan
benih biji akibat belum banyaknya petani penangkar atau perusahaan penghasil
benih biji, ketrampilan petani masih kurang dalam hal budidaya bawang merah
asal biji, serta referensi informasi
teknologi budidaya bawang merah asal biji masih sedikit.
Buku
ini menjadi bagian upaya menyebarkan teknologi pertanian khususnya pengelolaan
bawang merah asal biji. Buku ini disusun berdasarkan hasil pengkajian dan
pengalaman lapangan tim penulis di dua lokasi sentra bawang merah yang berbeda
yakni dataran rendah Cirebon dan dataran tinggi Majalengka Provinsi Jawa Barat
pada tahun 2018 hingga 2019. Hadirnya buku ini diharapkan dapat menjadi
referensi petani dan pemangku kebijakan dalam mengatasi permasalahan bawang
merah terutama terkait benih guna mewujudkan swasembada bawang merah.
